Saudariku, berbahagia dan berbanggalah dengan pasangan hidup Anda, alasannya ialah pasangan hidup Anda ialah laki-laki terbaik untuk Anda!
Sebaliknya, sebagai calon istri, Anda juga berhak untuk mendambakan pasangan hidup yang tampan, gagah, kaya raya, pandai, berkedudukan tinggi, penuh perhatian, setia, penyantun, dermawan, dan lain sebagainya.
Betapa indahnya citra rumah tangga Anda, dan betapa istimewanya pasangan hidup Anda, andai citra Anda ini sanggup terwujud. Bukankah demikian, Saudariku?
Saudariku, sehabis Anda menikah, benarkah seluruh kriteria suami ideal yang pernah menghiasi lamunan Anda ini terwujud pada pasangan hidup Anda?
Bila benar terwujud, maka saya ucapkan selamat berbahagia di dunia dan akhirat, dan jikalau tidak, maka tidak perlu berkecil hati.
Besarkan hatimu, wahai Saudariku! Percayalah, bahwa pada pasangan hidup Anda ternyata terdapat banyak kelebihan.
Bila selama ini, Saudari ciut hati alasannya ialah suami Anda miskin harta, maka tidak perlu khawatir, alasannya ialah dia penuh dengan perhatian dan tanggung jawab.
Bila selama ini, Saudari kecewa alasannya ialah suami Anda ternyata kurang tampan, maka percayalah bahwa dia setia dan bertanggung jawab.
Andai selama ini, Saudari kurang puas alasannya ialah suami Anda kurang perhatian dengan urusan dalam rumah, tetapi dia begitu membanggakan dalam urusan luar rumah.
Juga, andai selama ini, sikap suami Anda terhadap Anda kurang simpatik, maka tidak perlu hanyut dalam murung dan kekecawaan, alasannya ialah dia masih punya jasa baik yang tidak ternilai dengan harta. Ternyata, selama ini, suami Anda telah menjaga kehormatan Anda, menjadi penyebab Anda mencicipi kebahagiaan menimang putra-putri Anda.
Saudariku, Anda tidak perlu hanyut dalam kekecewaan alasannya ialah suatu hal yang ada pada diri suami Anda. Betapa banyak kelebihan-kelebihan yang ada padanya. Berbahagia dan nikmatilah kedamaian hidup rumah tangga bersamanya.
Berlarut-larut dalam kekecewaan terhadap suatu perangai suami Anda sanggup menghancurkan segala keindahan dalam rumah tangga Anda. Bukan hanya hancur di dunia, bahkan berkelanjutan sampai di alam abadi kelak.
Saudariku, simaklah peringatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini. Agar anda sanggup menyebabkan perahu rumah tangga Anda seindah dambaan Anda.
“Aku diberi kesempatan untuk menengok ke dalam neraka, dan ternyata kebanyakan penghuninya ialah para wanita, akhir ulah mereka yang selalu kufur/ingkar.” Spontan, para shahabat bertanya, “Apakah yang engkau maksud ialah mereka kufur/ingkar kepada Allah?” Beliau menjawab, “Mereka terbiasa ingkar terhadap sikap baik, dan ingkar terhadap jasa baik. Andai engkau berbuat baik kepada mereka seumur hidupmu, kemudian dia mendapat suatu hal padamu, pasti mereka begitu gampang berkata, ‘Aku tidak pernah mendapat kebaikan sedikit pun darimu.’” (Muttafaqun ‘alaihi)
Temukanlah bahwa kebahagian hidup dan berumah tangga terletak pada genggaman tangan suami Anda. Pandai-pandailah membawa diri, sehingga suami Anda rela membentangkan kedua telapak tangannya, dan memperlihatkan kebahagian berumah tangga kepada Anda.
Percayalah Saudariku, suami Anda ialah pasangan terbaik untuk Anda.
“Bila seorang istri telah mendirikan shalat lima waktu, berpuasa bulan Ramadan, menjaga kesucian dirinya, dan taat kepada suaminya, pasti kelak akan dikatakan kepadanya, ‘Silakan engkau masuk ke nirwana dari pintu mana pun yang engkau suka.’” (Hr. Ahmad dan lainnya)
Tidakkah Anda mendambakan termasuk orang-orang mukminah yang mendapat kebebasan masuk nirwana dari pintu yang mana pun?
Subhanallah…
Selamat berbahagia dengan pasangan hidup yang telah Allah karuniakan kepada kita. Semoga Allah memberkahi perahu rumah tangga yang sakinah, mawadah ,wa rohmah,,. Amiin..
Belum ada Komentar untuk "Suamiku Bukan Malaikat Namun Akupun Bukan Bidadari"
Posting Komentar